Tuesday 19 October 2010

Pengamatan Raptor di Bukit Turgo

Pengamatan Raptor Migran di Turgo



Pada tanggal 16 oktober 2010 pukul 07.00 anggota PPBJ (Paguyuban Pengamat Burung Jogja) berangkat dengan tujuan Turgo untuk mengamati burung dalam rangka pengamatan Raptor Migran. Bulan Oktober dan November adalah bulan dimana raptor dari luar Indonesia (biasanya belahan bumi utara) melakukan perjalanan jauh untuk menghindari musim dingin. Salah satu jalur migrasi mereka adalah serangkaian pulau-pulau Indonesia, seperti Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Kalimantan.



Sekitar jam 8 kami sampai pada tempat transit Turgo. Di tempat tersebut kami mendaftarkan diri sebagai peziarah, karena tempat tersebut memang tempat untuk menziarahi ulama terdahulu daerah Turgo tersebut. Pendaftaran tersebut juga antisipasi untuk hal-hal yang tidak diinginkan seperti salah seorang tersesat atau mengalami kecelakaan. Kendaraan yang kami bawa diparkir di tempat tersebut.



Raptor migran terbang dengan sangat tinggi. Jadi pengamatan dilakukan di tempat yang mempunyai elevasi tinggi sehingga diharapkan raptor migran yang melewati pengamat akan terlihat lebih jelas. Tetapi pengamatan kali ini terhambat karena di atas bukit turgo terdapat kabut yang cukup tebal dan otomatis membatasi jarak pandang kami walaupun dengan alat-alat yang cukup memadai. Alat-alat yang kami lengkapi adalah beberapa binocular dan monocular juga kamera yang berlensa tele.



Maka dari itu kami hanya melakukan pengamatan pada burung-burung hutan yang ada dalam perjalanan ke puncak Turgo, metode yang biasa dilakukan PPBJ itu dikenal dengan nama ‘Transect’. Pada dasarnya metode tersebut dilakukan dengan mengamati apa yang ditemukan pada jalur pengamatan. Jalur tersebut dapat berupa garis lurus atau garis yang berkelak kelok. Umumnya digunakan untuk mengetahui keanekaragaman suatu jenis satwa di suatu kawasan. Padahal metode yang dilakukan pada pengamatan raptor biasanya menggunakan ‘point count’ yaitu dengan berdiam di suatu tempat terbuka dan menunggu raptor migran yang melintas.



Dalam perjalanan kami menemukan beberapa spesies burung diantaranya Burung Madu Sriganti (Nectarinia jugularis), Cucak Kutilang (Pycnonotus aurigaster), Cabai Gunung (Dicaeum trochileum), Elang Hitam (Ictinaetus malayensis) yang tiba-tiba terbang diatas kita pada saat sedang mengamati burung Gelatik-Batu Kelabu (Parus major) dari kejauhan,dan Cikrak Daun (Phylloscopus trivirgatus) yang senang sekali difoto. Sekitar jam 10 siang kami tiba di puncak bukit Turgo, beberapa yang kami temukan disitu yaitu Sri Gunting Kelabu (Dicrurus leucophaeus) yang bertengger dengan gagahnya di kejauhan, sekelompok Layang-layang Api (Hirundo rustica) yang terbang mengitari puncak bukit turgo, Elang hitam, Elang Bido (Spilornis cheela), dan Elang Jawa (Spizaetus bartelsi).



Jam 12 siang kami turun dengan cuaca yang tidak bersahabat, turun hujan disertai kabut. Dengan hati-hati kami meniti jalan yang licin dan tampak beberapa kali salah satu anggota PPBJ jatuh terpeleset dan saling menertawakan. Takk sedikit rintangan yang kami hadapi di jalan setapak yang licin tersebut, sandal yang putus, terkena duri dari rotan, dan lain sebagainya, membuat kami tidak mengidentifikasi satu burungpun pada saat turun.



Akhirnya sekitar jam 1 kami sampai di parkiran motor, dan membahas dengan yang lain spesies apa saja yang kami temukan sambil bersenda gurau. Setengah jam berlalu, lalu kami berfoto bersama dan bergegas untuk pulang kek kediaman masing-masing.



Itulah cerita perjalanan PPBJ Pengamatan Raptor Migran di Bukit Turgo. Semuanya bersenang-senang sambil menimba ilmu.

No comments:

Post a Comment